Editorial Type:
Article Category: Research Article
 | 
Online Publication Date: 14 Dec 2020

Insights into the Nesting Ecology and Annual Hatchling Production of the Komodo Dragon

,
,
,
,
, and
Page Range: 855 – 862
DOI: 10.1643/CH-19-337
Save
Download PDF

We studied annual trends and characteristics of nesting activities and hatchling production by female Komodo Dragons (Varanus komodoensis) in Komodo National Park, Indonesia between 2002 and 2006. During this period, we recorded 12, 16, 15, 13, and 6 females nesting annually at 42 potential nesting sites. An average female nesting periodicity was estimated at 1.2±0.4 years. This result arose because most females bred annually and some biennially. Some females reused nest sites in successive years while others did not. Nesting females had significantly lower body mass compared to when they were recaptured again in a non-nesting state. All-female nesting activities were conducted within their resident valleys and suggested a strong tendency for spatial fidelity. Komodo Dragons were generally considered solitary nesters as only on one occasion were two nesting females observed to use the same nesting site. On average, 21.0±3.6 Komodo Dragon hatchlings emerged from each nest. We estimated that within the study area, nesting female Komodo Dragons produced between 129.0±21.8 and 344.0±58.16 hatchlings per annum. We discuss the ecological and evolutionary significance of these attributes. However, the main conservation management implications drawn from this study are that there are a low annual number of nesting females and associated hatchling production in Komodo National Park. Hence, a continuation of more extensive nesting surveys could provide a cost-effective and accurate way to gather important long-term demographic information for this species.

Kami mempelajari tren tahunan dan karakteristik aktivitas betina bersarang serta produksi anakan biawak Komodo (Varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo, Indonesia antara tahun 2002 dan 2006. Selama periode tersebut, kami mencatat sejumlah 12, 16, 15, 13, dan 6 betina bersarang setiap tahun di 42 lokasi sarang potensial. Rata-rata jarak periode bersarang betina diperkirakan 1.2±0.4 tahun. Hal ini disebabkan karena sebagian besar betina berkembang biak setiap tahun sementara betina lainnya berkembang biak setiap dua tahun sekali. Beberapa betina menggunakan kembali lokasi sarang yang sama berturut-turut setiap tahunnya sementara yang lain tidak. Betina yang bersarang memiliki massa tubuh yang jauh lebih rendah dibandingkan ketika tidak bersarang. Semua aktivitas bersarang dilakukan di dalam lembah tempat tinggal betina hal ini menunjukkan kecenderungan yang kuat dalam kesetiaan spasial. Komodo umumnya dianggap sebagai penghuni sarang yang soliter karena hanya terdapat satu kejadian ketika dua betina teramati bersarang di lokasi sarang yang sama. Rata-rata sejumlah 21.0±3.6 anakan komodo menetas dari setiap sarang setiap tahunnya. Kami memperkirakan bahwa di seluruh area penelitian,Komodo-komodo betina menghasilkan antara 129.0±21.8–344.0±58.16 anakan setiap tahunnya. Kami membahas signifikansi ekologis dan evolusi dari atribut-atribut tersebut. Namun, implikasi utama bagi manajemen konservasi yang dapat diambil dari studi ini adalah bahwa terdapat jumlah betina bersarang dan jumlah tetasan yang cukup rendah setiap tahunnya di Taman Nasional Komodo. Oleh karena itu, survei komodo bersarang berkelanjutan yang lebih ekstensif diharapkan dapat memberikan usaha yang hemat biaya namun akurat untuk mendapatkan informasi demografis jangka panjang yang penting untuk spesies ini. In Bahasa

Copyright: © 2020 by the American Society of Ichthyologists and Herpetologists
Fig. 1. 
Fig. 1. 

Localities of the eight survey areas (A) used within Komodo National Park used to conduct surveys to count the annual number of active Komodo Dragon nests (B).


Contributor Notes

Komodo Survival Program, Denpasar 80223, Bali, Indonesia.
Komodo National Park, Labuan Bajo 86711, Flores, Indonesia.
Department of Biology, University of Florence, Via Madonna del Piano 6–50019 Sesto Fiorentino (FI), Italy.
Centre for Integrative Ecology, School of Life and Environmental Sciences, Deakin University, Waurn Ponds 3220, Australia; Email: t.jessop@deakin.edu.au. Send reprint requests to this address.

Associate Editor: D. S. Siegel.

Received: 09 Dec 2019
Accepted: 02 Aug 2020
  • Download PDF